Dua Mantan Presma Unima Di Balik Berdirinya IKP Nusa Utara

mantan presma unima
Dua mantan Presma Unima Sandra R. Medawo dan Reflindo Loho. (Ist).

MANADO, BININTA.COM – Ikatan Kekeluargaan Pemuda Nusa Utara (IKP Nusa Utara) dideklarasikan pada 2 September lalu oleh sejumlah pemuda yang berasal dari Sangihe, Sitaro dan Talaud.

Menariknya, ada dua nama mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Negeri Manado di antara para deklarator yang hadir, yakni Sandra Refli Medawo dan Reflindo Loho.

Andra (panggilan akrab Sandra) adalah Presiden Mahasiswa Unima periode 2013-2014 dan tercatat sebagai Presiden English Debating Society (EDS) Unima di tahun 2011.

Sementara Reflindo Loho adalah Presiden Mahasiswa Unima periode 2017-2018 dan pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Muda Anti Korupsi (GEMAK) Unima dan Ketua Generasi Baru Indonesia (GenBi) Komisarita Unima.

Selain pernah menjadi pimpinan tertinggi di BEM Unima, keduanya juga tercatat mendirikan dua organisasi besar yang menaungi mahasiswa asal Sangihe-Talaud.

Andra adalah pendiri Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS) sedangkan Fino (panggilan akrab Reflindo) adalah pendiri Asosiasi Mahasiswa Talaud (Amta) Sulut.

Kini keduanya tergabung ke dalam IKP Nusa Utara dan memiliki misi yang sama membangun daerah.

“Organisasi ini lahir dari dorongan mahasiswa dan pemuda Nusa Utara lewat beberapa kali diskusi, baik pemuda yang berasal dari Sangihe, Sitaro dan Talaud dan pemuda yang berdiaspora di Manado, Minahasa, Bitung, dan Minahasa Utara,” kata Andra.

Sejak deklarasi lalu, ungkap Andra, animo pemuda sangat besar untuk bergabung, tercatat sudah ada ratusan yang bergabung, baik via Whatsapp dan website.

“Animo pemuda sangat besar, terakhir sudah lebih dari 200 orang yang menyatakan bergabung,” ujar Andra.

Andra mengatakan, ada beberapa isu yang menjadi fokus IKP Nusa Utara ke depannya, diantaranya terkait isu pendidikan, lapangan pekerjaan, enterpreneurship dan sosial-politik.

“Ada beberapa isu yang menjadi fokus program kami ke depannya, salah satunya adalah bidang pendidikan,” tutup anggota Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini.

Sementara itu, Reflindo Loho mengatakan, dengan adanya IKP Nusa Utara, maka ada gerak langkah bersama pemuda Nusa Utara.

“Melalui organisasi ini, ada gerakan bersama pemuda dan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi mereka. Selain itu, dapat menjembatani komunikasi pemuda dengan Pemerintah Daerah,” kata Fino.

Menurut tokoh pemuda asal Talaud ini, IKP Nusa Utara sangat unik karena anggotanya memiliki latar belakang yang berbeda, baik pekerjaan dan pendidikan, namun tetap memiliki kepedulian terhadap daerah.

“Kami di IKP Nusa Utara memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda-beda. Semuanya memiliki kemauan baik melalui kerja maupun melalui organisasi ini untuk berkontribusi bagi Nusa Utara,” kata Fino, yang telah menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat sejak 2019.


Artikel ini telah tayang di Lintasutara.com dengan Judul Ada Dua Mantan Presma Unima di Balik Berdirinya IKP Nusa Utara, Siapakah Mereka?

Pos terkait