Sangihe, Bininta.com – Wartawan bininta.com mewawancarai mantan Ketua Sinode GMIST, Pdt. Emr. W. B. Salindeho terkait pandangannya kepada sosok Pdt. Emr. Patras Madonsa yang naik ke panggung Politik sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan Pnt. Jabes Ezar Gaghana, di Pilkada Sangihe 2024.
Dalam suasana hangat dan penuh nostalgia, Pdt. W.B. Salindeho, M.Th., mantan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) periode 2006-2016, membuka percakapannya saat ditelepon mengenai sosok Pdt. Emr. Patras Madonsa.
Bagi Pdt. Salindeho, Pdt. Madonsa bukan hanya sekadar kolega, melainkan sahabat yang memiliki hubungan moril kuat. “Saya dengan Pak Madonsa, kami punya hubungan moril yang sangat dekat karena dia pernah menjadi sekretaris sinode di masa kepemimpinan saya,” ujarnya, mengenang masa-masa saat keduanya bekerja bersama dalam melayani jemaat GMIST.
Pdt. Salindeho tidak bisa memberikan pandangan politik yang spesifik tentang kondisi Sangihe saat ini, mengingat beberapa tahun terakhir ia berdomisili di Siau. Namun, ia tetap memberikan dukungan penuh kepada Pdt. Madonsa. “Kalau ini sudah pilihannya Pak Madonsa, saya bilang kemarin kepada dia, maju terus pantang mundur,” kata Salindeho, dengan penuh keyakinan.
Mengenai kepribadian Pdt. Madonsa, Salindeho menggambarkannya sebagai sosok pemimpin gereja yang sederhana dan memiliki relasi yang kuat dengan jemaat maupun masyarakat. “Beliau adalah seorang yang polos, loyal, dan memiliki relasi yang sangat baik dengan masyarakat dan jemaatnya,” ungkap Salindeho.
Bukan tanpa alasan, Salindeho menilai bahwa karakter dan kepemimpinan Pdt. Madonsa teruji sejak masa pengabdiannya di sinode. “Di masa kepemimpinan kami, beliau menunjukkan loyalitas yang luar biasa. Itu salah satu alasan mengapa saya peduli dengan beliau,” tutur Salindeho.
Di balik sosoknya yang sederhana, Pdt. Madonsa dinilai memiliki daya tarik tersendiri yang dapat menjadi pesona bagi pemilih di Sangihe. “Mungkin ini juga salah satu pesona untuk orang-orang di sana yang nanti memilih beliau,” kata Salindeho, menutup perbincangan dengan optimisme. (Rs)