Sebuah Catatan Perjalanan Meraih Impian Menjadi Dokter

dr. Amelia F. Manatar (Dok. AM)

Dengan adanya wabah ini, sebagai seorang dokter apalagi berada di kota yang menjadi episentrum dari wabah tersebut yaitu Jakarta membuat kita harus berada di posisi/garda depan untuk menangani pasien-pasien yang datang dan terjangkit dengan penyakit ini.

Dampak dalam sistem pendidikan yang saya jalani beberapa diantaranya adalah adanya penundaan-penundaan serangkaian ujian tahap pendidikan yang dilakukan, penundaan seminar/wokshop/pertemuan-pertemuan ilmiah nasional/internasional, dan adanya pembatasan aktivitas pendidikan di program studi yang melibatkan banyak orang untuk mengurangi risiko paparan/kontak contohnya untuk presentasi ilmiah yang mulai dilakukan lewat sistem aplikasi multimedia online.

Dari segi pelayanan, tentu sangat menjadi perhatian lebih lagi. Berbeda dengan bidang spesialisasi lainnya, di bidang patologi anatomi kami berkontak dengan pasien-pasien melalui pemeriksaan FNAB/aspirasi biopsi jarum halus saat ada pasien yang datang memeriksakan diri dengan benjolan/tumor tertentu di tubuh mereka.

Kami tetap harus memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap sesuai standard badan kesehatan dunia/WHO saat melayani pasien-pasien yang ada. Tidak sedikit juga saat ini orang yang sebenarnya terinfeksi virus covid-19 ini tidak menunjukkan gejala klinis. Tetap keselamatan diri menjadi poin utama dalam melayani pasien. Meskipun dengan APD yang terbatas saat ini, kita akan tetap semampunya berjuang melawan ini semua.

Angka pasien yang terinfeksi penyakit ini terus mengalami kenaikan setiap harinya. Sehingga awalnya RSCM yang bukan menjadi pusat rujukan covid saat ini sudah ditetapkan menjadi pusat rujukan covid. Tanggung jawab pelayanan bertambah dan ini menjadi tugas kita semua sebagai tenaga medis untuk tetap dapat memberikan layanan yang terbaik.

Saat ini sangat dibutuhkan kerja sama semua orang tanpa terkecuali baik tenaga medis maupun masyarakat untuk sepakat memerangi wabah ini. Taat pada anjuran dan instruksi yang ditetapkan pemerintah salah satunya dengan menerapkan physical distancing sudah sangat membantu pemutusan rantai penyebaran virus ini.

Kita semua harus waspada dan mawas diri dengan keadaan saat ini untuk kebaikan kita bersama.

Banyak sekali berita yang ada terkait dengan penyakit ini, tidak sedikit pula yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya/hoax. Saran saya, jangan mudah percaya dengan berita-berita yang ada apalagi kalau hoax dan lebih membawa ketakutan yang berlebihan di dalam hidup kita.

Selain itu, dengan taat memakai masker saat bepergian keluar rumah karena kita tidak tau siapa saja yang kita dijumpai diluar rumah bisa saja adalah orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala atau bahkan kita sendiri yang bisa membawa virus itu dalam tubuh kita. Dianjurkan untuk menggunakan masker kain bagi masyarakat. Dengan catatan disini bepergian keluar rumah jika benar-benar penting untuk kita lakukan.

Saat kita taat untuk sementara waktu berada di rumah, kita bisa memutuskan rantai penyebaran/penularan virus ini. Kalau bisa sepakat, pasti akan mudah untuk bisa kita lewati bersama. 

Semoga wabah dan pandemik ini bisa kita lewati dan segera berlalu. 


Penulis

dr. Amelia Fossetta Manatar
Dokter Residen Patologi Anatomi
RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), Jakarta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar