Dosen Telkom University Berikan Pendampingan Digital Branding Pada Guru SMK Telkom 2 Medan

dosen telkom university
Kegiatan Abdimas Dosen Telkom University melalui pendampingan Digital Branding (ist).

BININTA.COM – Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan tantangan bagi semua kalangan, tak terkecuali Lembaga pendidikan.

Guna menciptakan branding di era digital, Dosen Digital Public Relations Telkom University melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat kepada guru-guru SMK Telkom 2 Medan secara online pada Rabu (23/3/2022).

Kegiatan pendampingan melibatkan Martha Tri Lestari S.Sos., MM., Lusy Mukhlisiana, S.Sos., M.I.Kom. dan Dr. Sri Dewi Setiawati, M.Si. sebagai pemateri juga sekaligus dosen Telkom University dengan mengusung tema utama “Pengembangan Branding, Diferensiasi dan Positioning Lembaga Pendidikan”.

Bacaan Lainnya

Perkembangan internet telah membantu penyebarluasan informasi secara cepat. Dalam pemaparannya, Martha Tri Lestari mengungkapkan terkait Reinventing Strategy, Positioning and Differentiation of Educational Institutions in Society 5.0.

Menurutnya, dalam menentukan strategi Pemosisian dan Diferensiasi diperlukannya peran besar media digital. Maka dari itu diperlukannya digital native yang senantiasa beradaptasi dengan keadaan.

“Perpindahan dari media konvensional menuju media convergence media digital itu tidak 100% harus berubah masih ada sentuhan atau human touching menurut saya. Karena segala sesuatu yang yang terkait digital semuanya buatan buatan manusia juga. Oleh karena itu kenapa saya sangat setuju untuk perpindahan itu ke era media konvergensi. Walaupun mungkin persentasenya saat ini memang sudah lebih banyak yang digital dibandungkan konvensional,” ungkap Martha.

Baca Juga: Konten Pembuatan Enterpreneur Warnai Kegiatan Abdimas Dosen Telkom University

Kemudian pada pemaparan materi kedua oleh Lusy Mukhlisiana menyatakan, pentingnya branding bagi lembaga pendidikan itu karena di dunia saat ini lembaga pendidikan itu menghadapi berbagai tantangan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, ujar Lusy, dibutuhkan strategi branding untuk mengkomunikasikan program distingtif sekolah yang membedakannya dengan sekolah sejenis.

“Kenapa Lembaga pendidikan itu penting untuk melakukan Branding? Karena di dunia saat ini lembaga pendidikan itu menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut yaitu pesaing yang tinggi , sangat banyak penawaran jasa lembaga pendidikan, dan meningkatnya tuntutan pelanggan atau siswa utamanya pada kualitas dan biaya , kemajuan teknologi komunikasi , informasi dan komputer serta output lulusan,” ujarnya.

Sementara itu, Dewi dalam pemaparan materi ketiganya menyatakan bahwa branding dapat menarik perhatian pasar tetapi bukan dalam waktu singkat.

Baca Juga: Dosen Telkom University Berikan Pelatihan Copywriting pada Guru SMK Telkom Pariwisata Bandung

Branding butuh waktu yang lama dan butuh konsistensi dari individu yang menjalankan strategi branding. Dan tak lupa, kita harus mampu membentuk persepsi konsumen sesuai dengan apa yang menjadi tujuan branding.

“Merek hanyalah persepsi, dan persepsi akan sesusai dengan kenyataan seiring waktu,” kata Dewi.

Pada sesi terakhir, para peserta pendampingan melakukan diskusi interaktif dengan para narasumber terkait permasalahan yang selama ini mereka temukan di lapangan. Sebagai penutup, penyelenggara membagikan hadiah bagi tiga peserta paling aktif.

(***/Red)

Pos terkait