Pendukung Trump mencoba menerobos barikade polisi di Capitol, Washington DC, saat Kongres bersiap untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden. (AP/John Minchillo). |
INTERNASIONAL, BININTA.COM – Pendukung Trump menyerbu Capitol Hill, Washington DC, untuk menjegal pengesahan Joe Biden sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Para pendukung berkumpul di Capitol Hill dan langsung menerobos barikade polisi sampai ke dalam Gedung kantor Anggota Dewan AS yang saat itu sedang membahas pengesahan Joe Biden sebagai Presiden, yang membuat proses pengesahan sementara dihentikan dan Wakil Presiden Mike Pence dan anggota Kongres dievakuasi.
Dalam serangan ini, pihak kepolisian AS menyebutkan, seorang warga sipil ditembak mati.
Presiden terpilih Joe Biden menyebutkan, aksi anarki di Gedung Anggota Kongres AS sebagai “serangan terhadap demokrasi AS yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Tindakan ini sebut Biden bukan bentuk protes melainkan tindakan pemberontakan.
“Ini bukan protes, ini pemberontakan,” kata Biden, dilansir dari Reuters, Kamis (7/1/2021).
Biden juga mengatakan kekacauan di jantung demokrasi AS ini sebagai bentuk pelanggaran hukum dan harus dihentikan.
“Ini bukan perbedaan pendapat, ini kekacauan, ini terbatas pada hasutan, dan harus diakhiri sekarang juga,” katanya.
Tak lama berselang, Presiden Donald Trump merilis video singkat melalui twitter. Dia memulai penyataannya dengan menyebut pemilu AS “dicuri” dan meminta seluruh pendukungnya untuk pulang.
(AR)