Foto bersama deklarator IKP Nusa Utara setelah selesai acara deklarasi (Foto: Alen). |
Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersama bersama terkait berdirinya organisasi ini dari beberapa pemuda yang hadir.
Pendiri IKP Nusa Utara, Sandra Refli Medawo, mengatakan acara deklarasi IKP Nusa Utara berlangsung dengan sederhana mengingat Sulawesi Utara dalam masa PPKM, sehingga perlu mematuhi keputusan pemerintah.
“Deklarasi IKP Nusa Utara kami lakukan secara sederhana, teman-teman pemuda lainnya mengikuti via videocall Whatsapp. Kita memulainya dengan doa, dilanjutkan dengan diskusi dan deklarasi secara seremonial,” kata Sandra Refli Medawo.
Deklarasi IKP Nusa Utara. Keterangan: Masker dilepas hanya saat pengambilan foto saja. |
Pendiri Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS) ini mengungkapkan, IKP Nusa Utara hadir karena dorongan dari pemuda dan mahasiswa akan perlunya sebuah organisasi yang dapat menampung aspirasi dan mengembangkan jiwa dan skill kepemimpinan pemuda.
“Organisasi ini berdiri karena dorongan mahasiswa dan pemuda. Sehingga ada gerak langkah bersama untuk berkontribusi membangun Nusa Utara lebih baik lagi,” sambung Andra.
Presiden Mahasiswa Unima periode 2013-2014 ini menambahkan, meskipun baru dideklarasikan pada 2 september lalu, namun animo pemuda untuk bergabung sangat besar. Terbukti hingga hari ini, sudah ada ratusan pemuda yang mendaftarkan diri.
“Sejak dideklarasikan pada 2 September lalu, sudah hampir 200 pemuda asal Nusa Utara yang telah menyatakan diri bergabung dengan IKP Nusa Utara, baik yang berada di Sangihe, Sitaro, Talaud, Manado, Bitung, Minahasa, dan Minahasa Utara,” kata Andra, yang juga alumnus program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) ini.
Usai melaksanakan deklarasi, dalam sebulan ke depan organisasi ini akan fokus pada pendaftaran anggota, pembenahan struktur dan pelantikan. Andra mengajak para pemuda asal Nusa Utara dimanapun berada untuk bergabung ke dalam organisasi ini.
“Kita semua dapat berkontribusi untuk membangun Nusa Utara,” tandasnya. (Red)