Pebalap Repsol Honda Marc Marquez (Foto: Pixabay). |
Rider asal Spanyol itupun harus berjuang keras untuk lantaran cedera yang ia dapatkan saat terjatuh di Sirkuit Jerez, Spanyol tahun lalu itu, yang belum pulih sepenuhnya.
Cedera serius seperti itu tentunya berpengaruh pada performa seseorang, apalagi Marquez adalah pebalap MotoGP yang bergantung pada pergerakan bahu untuk mengendalikan tunggangannya.
Pebalap dengan enam titel juara dunia MotoGp itu baru bisa kembali membalap pada seri ketiga musim ini, yakni pada 16-18 April lalu.
Namun dengan keadaan masih merasa kesulitan karena cedera, ia tidak pantang menyerah dan finish di posisi ke-7 dan pada balapan MotoGp seri balapan selanjutnya MotoGp Spanyol, dia finish di posisi 9.
Meskipun ia sempat terjatuh pada MotoGp Prancis dan seri selanjutnya yang belum menunjukkan haisl maksimal, Marquez terus berusaha untuk menempati podium.
Alhasil, dia berhasil merebut podium pertama pada MotoGP Jerman. Dan hasil terbaru MotoGP Aragon, dia berhasil di posisi ke-2.
Marquez mengakui jika musim ini adalah musim terberat baginya setelah dia sempat kembali cedera pada MotoGP Portugal lalu.
“Musim ini adalah yang terberat dalam karir saya, baik secara fisik dan mental,” kata Marquez, dikutip dari laman Speedweek, Kamis (16/9/2021).
Cedera bahu yang ia alami, ungkap Marquez, sangat berdampak pada performanya di lintasan balap. Bahkan, dia harus berpikir dulu sebelum memaksanakan motornya menikung di tikungan.
“Saya tidak bisa lagi menahan benturan dengan siku saya seperti dulu saat saya memberikan tekanan (tikungan, red) di ban depan. Hal itu masih bsia saya saya lakukan pada tahun 2016 hingga 2019, tetapi sekarang sudah tidak mungkin lagi,” tuturnya.
“Seperti di Aragon, saya harus melepaskan rem selama untuk melakukan manuver, tapi di sisi lain saya kesulitan untuk tetap berada di garis,” ungkapnya.
“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya tidak punya kesempatan. Francesco (Bagnaia) melaju dengan sempurna,” jelas Marquez.